Profil Masjid
Fasilitas Umum
Sarana Ibadah
Tempat Wudhu
Kamar Mandi/WC
Pembangkit Listrik/Genset
Sound System dan Multimedia
Kantor Sekretariat
Tempat Penitipan Sepatu/Sandal
Gudang
Taman
Parkir
Kegiatan
Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu
Menyelenggarakan Sholat Jumat
Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam
Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar
Menyelenggarakan Pengajian Rutin
Fasilitas Ramah Anak
Fasilitas Disabilitas
Fasilitas Perpustakaan
Dokumen
Dokumen tidak ditemukan atau belum diunggah
Sejarah Masjid
Masjid Jamik Ibrahimy Dusun Sukorejo Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih merupakan MAsjid yang pertama kali dibangun di Kecamatan Banyuputih. Masjid tersebut di bangun oleh KHR. Syamsul Arifin sebagai cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo yang merupakan salah satu pondok besar yang ada di Indonesia.
Dalam perjalanan berdirinya MAsjid tersebut manakala Lora As'ad Syamsul arifin sudah menginjak remaja mulai menampakkan kepedulian sosial terutama terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum penjajah Belanda dan Jepang, Sebagai bentuk kepedulian beliau maka dibentuklah saat itu pasukan Sabil yang salah satu kepercayaan untuk wilayah timur diberikan kepada Bp. HAbibuddin sebagai koordinator untuk mencari pemuda yang berjuang melawan penjajahan. DAri Masjid itulah diatur berbagai strategi bagaimana menghadapi Belanda.
Kerjasama dengan berbagai macam pihak tetap dilakukan termasuk dengan KOmandan Marinir. dan dari perjuangan itu beliau dan pasukan sabil berhasil merebut puluhan pucuk senjata dari tangan penjajah. Setiap pengaturan strategi selalu dilakukan di masjid Ibrahimy dan biasanya itu dilakukan setelah Shalat Isya atau subuh. MAsyarakat sekitar mengakui itu semua, kemudian lambat laun pasukan sabil dibawah komando Lora As'ad ( kemudian dikenal dengan nama KHR. AS'AD SYAMSUL ARIFIN) mengubah nama pasukan Sabil menjadi pasukan PALOPOR yang sampai saaat ini masih terus dikembangkan oleh generasi penerus beliau.
MAsjid Ibrahimy yang ditempati untuk Ibadah bagi santri dan masyarakat sekitar juga tempat untuk mengatur roda perekonomian yang saat itu merupakan masa-masa sulit. kekompakan masyarakat dalam mendukung semua langkah perjuangan yang beliau lakukan membuahkan hasil yang maksimal. BAhkan pasukan yang semula kecil menjadi besar dengan model gerilya di 3 Kabupaten. Jadilah MAsjid Jamik Ibrahimy sebagai Markas atau pusat kendali dari PAsukan Sabil dan PALOPOR bentukan KHR. AS'AD