Profil Masjid
Fasilitas Umum
Sarana Ibadah
Tempat Wudhu
Kamar Mandi/WC
Sound System dan Multimedia
Penyejuk Udara/AC
Aula Serba Guna
Kegiatan
Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu
Menyelenggarakan Sholat Jumat
Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam
Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar
Menyelenggarakan Pengajian Rutin
Menyelenggarakan kegiatan pendidikan (TPA, Madrasah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)
Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf
Fasilitas Ramah Anak
Fasilitas Disabilitas
Fasilitas Perpustakaan
Dokumen
Sejarah Masjid
Sejarah Pendirian Masjid Baiturrahman
Dusun Besuk Desa Keniten Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri
Sebelum ada Masjid Baiturrahman pada tahun 1948 berdiri sebuah musholla berlokasi di RT 02 RW 011 Desa Keniten Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Musholla tersebut diberinama Musholla Baiturrahman. Musholla Baiturrahman dibangun di atas tanah dengan ukuran panjang 5 m dan lebar 4 m. Musholla tersebut dibangun di atas tanah wakaf milik bapak Sadi. Pemerakarsa berdirinya musholla Baiturrahman adalah pemilik tanah sendiri Bapak Sadi.
Selang 3 tahun, perkembangan Islam di RW 011 Desa Keniten semakin pesat. Kebutuhan akan sarana tempat ibadah yang lebih luas dan sarana pendidikan bagi umat Islam menyebabkan para tokoh Islam di Ds. Keniten harus menemukan solusi mengatasi permasalahan tersebut. Oleh Pimpinan MWC NU KecamatanMojo, Bapak Sadi dihimbau untuk mendirikan sebuah masjid.
Akhirnya Bapak Sadi bersama Bapak Suroto, Bapak Nur Awi, Bapak Jaenuri, dan Bapak Suko mengadakan musyawarah untuk mendirikan sebuah Masjid. Maka diputuskan untuk mendirikan sebuah masjid. Bangunan Musholla yang sudah ada kemudian diwakafkans ebagai sebuah masjid. Padatanggal 17April 1950 berdirilah masjid di RW 011 RT 02 dengan diberinama Baiturrahman.
Dalam perkembangannya Masjid Baiturrahman, bentuk bangunan awalnya masih sederhana berupa anyaman bambu. Kemudian dari hasil swadaya dan dana kas, Masjid Baiturrahman mengalami beberapa renovasi secara bertahap. Mulai dari perubahan dinding bamboo menjadi dinding batu bata. Kemudian atap yang ditinggikan, plapon masjid, pembuatan tempat wudhu yang memiliki bak penampungan, serta pembuatan gudang untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan masjid hingga sekarang Masjid juga memilik sarana pendidikan anak-anak yaitu Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) “Al-Ikhlas”.