Profil Masjid
Fasilitas Umum
Sarana Ibadah
Tempat Wudhu
Kamar Mandi/WC
Pembangkit Listrik/Genset
Sound System dan Multimedia
Penyejuk Udara/AC
Kantor Sekretariat
Perlengkapan Pengurusan Jenazah
Ruang Belajar (TPA/Madrasah)
Tempat Penitipan Sepatu/Sandal
Gudang
Taman
Parkir
Kegiatan
Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu
Menyelenggarakan Sholat Jumat
Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam
Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar
Menyelenggarakan Pengajian Rutin
Menyelenggarakan kegiatan pendidikan (TPA, Madrasah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)
Fasilitas Ramah Anak
Kawasan Bebas Asap Rokok
Fasilitas Disabilitas
Fasilitas Perpustakaan
Dokumen
Dokumen tidak ditemukan atau belum diunggah
Sejarah Masjid
Berdasarkan sejarah dan penuturan serta penjelasan dari rang tuo-tuo kampuang serta tokoh masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa sekitar tahun 1930 para saudagar-saudagar yang datang berjualan ke Pasar Suluki (waktu itu perada tepat di sekitaran Kantor Urusan Agama sekarang) dahulunya kesulitan untuk melaksanakan sholat, karena tidak ada tempat untuk beribadah (baca: sholat). Maka sekitar tahun 1930 mereka bergotong royong mendidirikan pondok yang terbuat dari papan. Di Pondok tersebut mereka beribadah (sholat) dan menamainya dengan “Surau Dagang”, yang berarti surau yang didirikan oleh para pedagang.
Seiring perjalanan waktu dan perkembangan penduduk, maka pada tahun 1942 bangunan “Surau Dagang”, di rombak menjadi masjid yang dananya bersumber dari para dermawan serta masyarakat asli Suliki. Masjid tersebut awalnya bernama “Masjid Dagang”.
Selanjutnya, tahun 1950 dilakukan perombakan besar-besaran dan lebih bagus dari bangunan semula, lantaran sudah banyak keluarga pedagang yang berdomisili di Suliki dan perkembangan masyarakat yang makin pesat. Dan diganti namanya menjadi ‘Masjid Djihad”. Tahun 1982 bangunan tersebut direhap lagi menjadi bertingkat (2 tingkat).
Demikian sejarah seingkat Masjid Jihad Suliki pasar.