Profil Masjid
Fasilitas Umum
Sarana Ibadah
Tempat Wudhu
Kamar Mandi/WC
Sound System dan Multimedia
Taman
Parkir
Kegiatan
Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu
Menyelenggarakan Sholat Jumat
Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam
Fasilitas Ramah Anak
Fasilitas Disabilitas
Fasilitas Perpustakaan
Dokumen
Dokumen tidak ditemukan atau belum diunggah
Sejarah Masjid
Masjid Al-Munada Darrussalam Baiturrohman atau kerap disebut Masjid Perahu ini, sebuah bangunan masjid yang cukup unik dan menarik. Memiliki arsitektur yang unik juga letaknya berbeda dengan masjid- masjid pada umumnya.
Masjid perahu ini berada di antara dua sisi tower Apartemen Casablanca yang menjulang, tepatnya di sebuah gang kecil yang diterangi oleh lampu neon 10 watt. Untuk menuju ke masjid perahu itu harus melalui gang yang memiliki beberapa undakan menurun sehingga tidak bisa dilalui dengan kendaraan. Minimnya lampu penerangan di depan gang membuat tulisan plang kecil menuju masjid tidak begitu jelas terlihat. Orang mengira gang tersebut adalah arah menuju komplek pekuburan atau menuju sebuah tanah kosong. Masjid yang berlokasi 15 meter dari Jalan Raya Casablanca itu terlihat asri.
Masjid Al-Munada Darrussalam Baiturrohman didirikan sekitar awal tahun 60-an oleh KH Abdurrahman Masum di atas tanah yang telah diwakafkan oleh warga. Pembangunan memakan waktu 4 tahun sehingga masjid baru diresmikan pada tahun 1964.
Soal bentuk perahu di masjid itu, bukan karena KH Abdurrahman Masum bekas seorang pelaut tapi karena ia sangat mengagumi kisah Nabi Nuh as yang menyelamatkan umatnya lewat sebuah perahu besar. Sang pendiri itu merupakan salah satu tokoh thariqoh (tarekat) dan menjadikan batu-batu mulia sebagai bagian dari laku ritual untuk menciptakan suasana yang mampu mendatangkan ketenangan batin.
Karena ajaran thoriqoh itulah mereka tidak mau mengekspos masjid yang berbentuk unik ini. Sebab thoriqoh mengajarkan kesederhanaan dan kezuhudan. “Untuk ape kami dikenal?” ungkap pengurus itu dengan dialek Betawi.