AL-IKHSAN

SEJARAH PENDIRIAN MUSHOLLA AL-IKHSAN

DUSUN PESANTREN DESA PELAS KECAMATAN KRAS

  Berdirinya Musholla Al-Ikhsan diprakarsai Oleh Bapak H. Dahlan yang terletak di dusun Pesantren Desa Pelas. Hal ini didorong oleh kebutuhan jamaah dan masyarakat Dusun Pesantren terhadap tempat beribadah. Masyarakat Dusun Pesantren yang terletak di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur merasa senang dengan kehadiran Musholla Al-Ikhsan di wilayahnya. Pasalnya, Musholla yang terletak di dusun Pesantren ini merupakan tidak saja menjadi tempat beribadah tapi juga tempat untuk menjalin silaturahim antar warga dusun. Dominasi keramik warna krem yang lembut di badan bangunan dan warna cat putih pada tembok diding musholla membuat Musholla Al-Ikhsan menjadi sangat indah dan terkesan ramah.

            Pada genarasi berikutnya Musholla Al-Ikhsan di pimpin oleh Bapak H. Ikhsan. Meskipun letak Musholla Al-Ikhsan berada di daerah pedesaan, semangat masyarakat dan antusias yang tinggi terhadap kehadiran Musholla tersebut. Hal ini terlihat dari jamaah sholat yang cukup banyak. Saat ini Musholla Al-Ikhsan Sudah berstatus wakaf.

            Keberadaan mushola Al Ikhsan di dusun Pesantren ini berdiri sejak tahun 1923, selain mempunyai kegiatan pokok menjalankan sholat berjamaah lima waktu juga ada kegiatan keagamaan, seperti peringatan hari besar Islam. Maka selain dihadiri oleh para jamaah pada waktu kegiatan berjamaah sholat 5 waktu Mushola Al Ikhsan juga dihadiri pada kegiatan-kegiatan keagamaan. Hal itu mejadi wajar bila mushola Al-Ikhsan menjadi media atau tempat silaturahim di dusun Pesantren desa Pelas. Seperti kebanyakan Mushola di Indonesia, arsitektur bagungan Muhsolah Al-Ikhsan bisa dilihat pada bentuk atap mushola, yaitu atap tajug untuk bangunan induknya dan dikelilingi oleh bangunan teras.

            Meskipun mengambil gaya bangunan yang sangat sederhana, pada Mushola Al Ikhsan ini juga diberlakukan modifikasi. Saat ini sudah dilengkapi bangunan menara besi untuk tempat speaker. Bagian dalam ruang utama mushola tampil bersahaja, tidak terlalu banyak menggunakan detail ornamen. Konsep ruang terdiri dari dua pintu dan beberapa jendela,  sehingga pencahayaan alami dari luar bebas menerobos ke dalam ruang. Tidak banyak detail ornamen yang tampak pada mihrab mushola ini. Mihrab hanya dibentuk dari tiga lapis garis lengkung sebagai pembeda dengan bagian lain. Diberi warna emas dan warna hitam.