Profil Mushalla
Fasilitas
Sarana Ibadah
Tempat Wudhu
Kamar Mandi/WC
Sound System dan Multimedia
Ruang Belajar (TPA/Madrasah)
Parkir
Kegiatan
Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu
Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam
Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar
Menyelenggarakan Pengajian Rutin
Menyelenggarakan kegiatan pendidikan (TPA, Madrasah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)
Dokumen
Dokumen tidak ditemukan atau belum diunggah
Sejarah Mushalla
Mushalla Darun Najah didirikan oleh K. Sukali bin Sukara sekitar tahun 1940-an. Beliau aeorang perantau dari Brengngek, Pamekasan, Madura. Pada mulanya hanya berupa langgar angkring. Konon di Mushalla ini sempat didirikan Jumatan sebelum didirikannya Masjid Baiturrahman Sambileren.
Pada awal tahun 1970 Mushalla ini dibangun permanen oleh salah seorang putranya, KH Nawawi yg wafat pada tahun 1998. Bangunan inilah yang tetap kokoh hingga saat ini.
Di mushalla ini awalnya hanya sebagai tempat shalat keluarga & masyarakat sekitar. Lalu KH Mas'ud A. Mughni, menantu KH Nawawi, merintis pendidikan Al-Quran & pendidikan diniyah dasar. Pendidikan ini terus berlangsung hingga saat ini dilanjutkan oleh zurriyat KH Nawawi yg menetap di lingkunygan Mushalla ini.
Hingga tahun 2000-an Mushalla ini belum ada nama. Masyarakat sekitar hanya menyebutnya Langgar atau Mushalla H. Nawawi. Akhirnya, Salah seorang menantu KH Nawawi berinisiatif memberi nama mushalla ini Darun-Najah.