Profil Mushalla
Luas Tanah
300 m2
Status Tanah
Wakaf
Luas Bangunan
120 m2
Daya Tampung Jamaah
80
Fasilitas
Sarana Ibadah
Tempat Wudhu
Kamar Mandi/WC
Sound System dan Multimedia
Kegiatan
Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu
Menyelenggarakan Pengajian Rutin
Menyelenggarakan kegiatan pendidikan (TPA, Madrasah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)
Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf
Sejarah Mushalla
Meunasah Darul Ikhsan, yang berdiri kokoh di Desa Salur Latun, memiliki sejarah panjang yang terjalin erat dengan perkembangan Desa Salur sendiri. Bermula pada tahun 1971, ketika Desa Salur masih berstatus dusun, Meunasah Darul Ikhsan hadir sebagai sebuah langgar sederhana. Keberadaannya mencerminkan kebutuhan spiritual masyarakat setempat, bahkan sebelum pemekaran Desa Salur pada tahun 2003 yang menjadikan Dusun Latun sebagai desa mandiri.
Pada masa awalnya, bangunan meunasah sangat sederhana. Namun, semangat keagamaan masyarakat mendorong pembangunan kembali pada tahun 1980. Kala itu, meunasah dibangun dari papan kayu dengan atap daun rumbia, sebuah bukti kesederhanaan yang mencerminkan keterbatasan sumber daya namun kekayaan iman.
Perkembangan signifikan terjadi pada tahun 1998, ketika Meunasah Darul Ikhsan direlokasi ke lokasi saat ini di atas tanah wakaf dari Bapak Arul Amin. Lokasi baru ini dipilih dengan pertimbangan strategis, mengingat jarak tempuh yang cukup jauh ke masjid utama bagi warga Dusun Kasidin. Menariknya, antara tahun 2002 hingga 2007, sebelum Masjid Darussalihin selesai dibangun, Meunasah Darul Ikhsan juga difungsikan sebagai tempat ibadah sementara bagi jamaah Masjid Darussalihin. Hal ini menunjukkan peran penting Meunasah Darul Ikhsan dalam memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat di tengah proses pembangunan masjid.
Sejak tahun 2007, Meunasah Darul Ikhsan mengalami pembangunan kembali dengan bentuk bangunan semi permanen yang beratapkan satu kubah. Pembangunan ini dipelopori oleh panitia pembangunan meunasah yang saat itu dipimpin oleh Bapak Ahadinsyah. Transformasi ini menandai komitmen masyarakat untuk menciptakan tempat ibadah yang lebih baik dan nyaman bagi jamaah.
Dengan semua perkembangan ini, Meunasah Darul Ikhsan kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat Dusun Kasidin. Keberadaannya merupakan bukti nyata dari dedikasi dan keteguhan iman masyarakat dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai keagamaan.