Mushalla

DARUSSALAM

Mushalla di tempat Publik

No. ID Mushalla

02.1.17.08.06.000006

Didirikan pada tahun 1984

Jl. Kaswari No 12 A Singaraja Buleleng, Kab. Buleleng
Bali

Lihat Peta Petunjuk Arah

Jumlah Pengurus

Jumlah Imam

Jumlah Khatib

Jumlah Muazin

Jumlah Remaja Masjid

Profil Mushalla

Luas Tanah

220 m²

Status Tanah

Wakaf

Luas Bangunan

150 m²

Daya Tampung Jamaah

150

Fasilitas

Sarana Ibadah

Tempat Wudhu

Kamar Mandi/WC

Sound System dan Multimedia

Perlengkapan Pengurusan Jenazah

Gudang

Parkir

Kegiatan

Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu

Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam

Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq Akbar

Menyelenggarakan Pengajian Rutin

Dokumen

Dokumen tidak ditemukan atau belum diunggah

Sejarah Mushalla

SEJARAH BERDIRINYA MUSHOLLA DARUSSALAM               Dan pada tahun 1983 Pengurus pengajian berserta jama’ah merencanakan membuat musholla namun apa hasilnya gagal karena lokasi Tanah dekat dengan Pura, kemudian pada tahun yang sama memohon kepada Bapak Perbekel lokasi tempat Musholla di pojok pager sekolah SD 1 Kampung anyar, begitu juga Bapak Perbekel tidak memberikan karena dekat dengan Pura. Pada tahun 1984 Bapak Perbekel/Kepala Desa Kampung Anyar memberikan tempat atau Tanah seluas 100 meter persegi untuk membangun Musholla di sebelah Barat Kuburan Islam, kemudian jama’ah pengajian membentuk panitia pembangunan, diantara nya : 1.     Pelindung                       : Perbekel Kampung Anyar 2.     Ketua                             : Muhammad Sholeh 3.     Wakil Ketua                   : Suparno 4.     Sekretaris                       : Suryono / Mansur 5.     Wakil Sekretaris            : Sujadi 6.     Bendahara                     : Tarmujan 7.     Seksi Penggali Dana      : Misno Sanusi 8.     Seksi Pembangunan       : Sumadi 9.     Seksi Perlengkapan        : Sukari 10.                        Seksi Keamanan            : Mawardi 11.                        Seksi Keamanan            : Noto Subandi   Inilah susunan panitia pembangunan Musholla Darul Tadzekir Jl. Kaswari Perbekel Kampung Anyar Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Pada tahun 1984 masyarakat muslim gotong royong menggali Tanah untuk dasar pondasi, namun disetop oleh P. Wasik karena merasa dirugikan oleh Panitia. Karena di lokasi tersebut ada tanaman pisang dan satu pohon asem, P. Wasik lapor ke Perbekel minta ganti rugi, kemudian panitia dipanggil ke kantor perbekel kampung anyar, sampai di kantor perbekel kampung anyar, P. Wasik minta ganti rugi sebesar Rp. 25.000,- (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) langsung dibayar oleh panitia, kemudian besok harinya jadi gotong royong penebangan pohon asem dan langsung peletakan batu pertama oleh Bapak Wayan Gegel selaku Perbekel Kampung Anyar, setelah peletakan batu pertama, maka beberapa panitia berjatuhan sakit ada yang muntah darah, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum ada yang bengor dan ada yang kakinya lumpuh. Walaupun ada rintangan namun Allah tetap memberikan jalan untuk kelanjutan pembangunan Musholla yang berukuran 8 meter segi 8, begitu musholla selesai dibangun langsung dipasang pengeras suara atas alias corong, oleh Bapak Perbekel Kampung Anyar, dan sekaligus peresmian dan pemberian nama Musholla Darul Tazkir, akhirnya Bapak Wayan Gegel selaku Perbekel Kampung Anyar mengatakan kepada warga Masyarakat bahwa Musholla dan pengeras suara tersebut pemberian Bapak I Wayan Gegel selaku Kepala Perbekel Kampung Anyar dan masyarakat diminta untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Kemudian pada Tahun 1985 Musholla Darul Tazkir diberi tambahan tanah seluas 120 meter persegi oleh Bapak Perbekel Kampung Anyar, sehingga luas tanah Musholla menjadi 220 M2 dan pada Tahun 1989 Pengurus Musholla Darul Tazkir merubah atau mengganti nama Musholla tersebut menjadi Musholla Darussalam, karena menurut ketua pengurus Musholla Bapak Muhammad Sholeh bahwa nama Darul Tazkir kurang tepat, akhirnya sepakat diganti menjadi Musholla Darussalam dengan alamat Jl. Kaswari No. 12 A Kelurahan Kampung Anyar Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Semakin tahun penduduk muslim di Jl. Kaswari bertambah dan anak-anak mengaji semakin banyak, akhirnya kami bersama pengurus Musholla Darussalam sepakat mendirikan Yayasan dan Pesantren. Pada Tahun 1993 kami selaku pengurus Musholla Darussalam beserta Masyarakat mendirikan Yayasan Sosial Baitussalam, pada Tanggal 15 Januari 1993 Nomor Akte 12 Notaris H. SUCIPTO, SH dan Badan pendiri antara lain : 1.     Pelindung                  : Lurah Kampung Anyar 2.     Penasehat                  : Musta’in, BA 3.     Ketua                        : Muhammad Sholeh 4.     Wakil Ketua              : Zainul Fuat 5.     Sekretaris                  : Suparno 6.     Wakil Sekretaris       : M. Irham 7.     Bendahara                 : Drs. Tarmujan 8.     Wakil Bendahara      : Rukimin 9.     Seksi Pembangunan : Mahat S 10.            Seksi Penggali Dana      : Sumadi 11.            Seksi Perlengkapan        : Jayuri 12.            Seksi Keamanan   : Noto Subandi Demikianlah susunan Pendiri Yayasan Sosial Baitussalam, dan juga mendirikan Pondok Pesantren Darussalam, semuanya itu untuk menggali dana lewat pos wesel, tujuannya untuk merenovasi Musholla Darussalam yang kondisinya tidak memadai, karena tambahnya penduduk muslim yang berjumlah 75 KK yang berada di Jalan Kaswari Kelurahan Kampung Anyar Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng.  Demikian tujuan Yayasan Baitussalam dan Pondok Pesantren Darussalam. Pada Tahun 2012 Musholla Darussalam kembali di Renovasi dengan rencana lantai II dan rencana anggaran Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) dan mendapatkan bantuan dari Kementerian Agama Provinsi Bali Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah). Demikian sejarah umat muslim yang berada di Jl. Kaswari dan berdirinya Musholla Darussalam, semoga generasi penerus dapat melanjutkan dan meneruskan pembangunan yang ada, baik pembangunan moral maupun pembangunan spiritual, dan sebagai perintis yang telah mendahului kita semoga diterima amal beliau dan ditempatkan disisi Allah SWT. Dan menjaga kerukunan antar umat, karena selama ini umat hindu dan umat islam di Jl. Kaswari saling membantu Menyama Beraya dan belum pernah ada gesekan apapun, semoga kedepan nanti hubungan antar umat lebih harmonis.                                                                      Penulis atau Al-Fakir                                                                      Suparno Yakup

Lebih banyak